AS
Maaf baru bs sy bls chat ta, tidak ada yg baik2 saja dalam kehidupan saya selama 3 bulan terakhir, sy perlu mental yg waras untuk membalas chat ta, karena sejak chat terakhir ta dan bilangki begitu maka secara batin sy sangat terluka, secara emosi sy begitu kacau, secara mental sy begitu depresi. Tidak qt tau sehancur apa sy hari itu, serendah itukah sy di mata ta, padahal sy sayangki habis2an.
Apa qt tau sehancur apa rasanya kita berjuang tapi justru kita yg terbuang? Apa qt tau sehancur apa rasanya jika kita paling kuat bertahan namun malah dilepaskan? Apa qt tau rasanya dipaksa melepas padahal masih sangat ingin bersama?
Qt tau rasanya berpura2 baik2 saja tanpa istri padahal hati sangat hancur? Apa qt tau rasanya berusaha tampil baik2 saja di depan rekan kerja dan siswa2ny suami ta? Apa qt tau rasanya hidup hanya dengan separuh jiwa? Apa qt tau rasanya ditinggalkan hanya karena kesalahpahaman?
Pasti tidak tau ki rasanya, karena seandainya qt tau rasanya, pasti tidak qt tinggalkan suami ta, asal qt tau syg, ditinggalkan karena kesalahpahaman luar biasa sakit, jiwa rasanya seperti mati dengan dikubur trauma yang tidak kunjung berakhir.
Sy tau sakit hati ki, tapi tolong berfikir ki baik2 krn sakit hati ta itu timbul karena salah paham ki, selama ini yg ada di fikiran ta Cuma sakit hati ta dan jahatku saja, seakan2 sy tidak pernah berbuat baik selama sama2 ki selama ini.
Coba ki ingat selama bersama ki, sy selalu perlakukan ki seperti ratu di rumah, tapi pernah ki gah berfikir, kita perlakukan seperti raja ji kah suami ta selama bersama ki?
Coba ki ingat2 ii apakah selama ini jahat sy lebih banyak daripada kebaikan yg sy kasi ki selama ini? Jangan Cuma karena beberapa sifat jahat, lalu hilang semua jejak kebaikannya suami ta selama ini. Jangan Cuma karena beberapa kesalahan lalu qt lupakan semua kebaikan yang sudah ada selama kita berdua berumah tangga.
Coba berfikir ki, selama ini cerita ta mana yg tidak sy dengar? Kesibukan ta mana yang tidak sy pahami? kesalahan ta mana yg tidak sy maafkan? Kekurangan ta yg mana yg tidak sy terima? Ego ta mana yg tidak sy mengerti? Apa semua itu tidak berarti selama ini di mata ta?
Coba kita tanya ke dalam hati ta, suami ta yg tinggalkan ki atau qt yg buang suami ta?
Tangan suami ta yg terlepas atau qt yg lepas suami ta?
Suami ta yg tidak tunggu ki atau qt yg tidak pernah datang menghampiri suami ta?
Suami ta yg tidak menghubungi atau qt yg tidak pernah mencari suami ta?
Suami ta yg cuek atau qt yg tidak peduli?
Suami ta yg tidak mengerti ki atau qt yg tidak pernah ingin tau tentang suami ta?
Yg buat sy tidak habis fikir, rasa sayang yg sy miliki bisa menutup mata sy dari semua kekurangan ta tapi kenapa justru qt buka mata ta untuk melihat kekurangan yg sy miliki? Apa semua kebaikan dan kenangan yang selama ini sudah kita lakukan bersama, sama sekali tidak ada artinya untuk qt?
Tabe istriku, suami ta mengemis cinta ke qt bukan karena tidak ada mi harga dirinya suami ta tapi karena saking berharganya ki buat suami ta. Berfikir ki baik2, rumah tangga itu harus saling bersabar ki berdua, harus ki berjuang bersama untuk bertahan.
Apakah semua yang saya lakukan ke qt selama ini tidak ada artinya sama sekali sampai2 qt tinggalkan suami ta seperti ini? Tolong jangan Cuma ego dan sakit hati ta qt pikir, tapi pikir jg yg lain. Pikir ki suami ta, pikir ki orang tua ta, pikir ki mertua ta, pikir hubungan baik antar keluarga ta.
Apa semua yg sudah kita lakukan berdua selama ini tidak ada artinya buat qt? Makan bersama, cerita bersama, tidur bersama apa tidak ada artinya buat qt?
Sy sudah berjanji sama Allah melalui akad nikah kalau akan sy pertanggungjawabkan ki sampai akhirat, perasaanku juga DIA yang beri dan tak bisa hilang kalau bukan DIA yang ambil kembali.
Perbuatan ta itu mengundang murka-NYA, tapi saking sy syg ta sy selalu berdoa supaya tidak DIA hukumki, bahkan kalau haruski na hukum biarmi sy yg tanggung. Jadi demi DIA yang MAHA PELINDUNG, sini mki lagi ke suami ta..